Selasa, 26 Juni 2012

Potensi


  • Potensi yang ada
    Memiliki pekarangan dan persawahan yang dapat digunakan sebagai wisata edukatif  untuk menamam apotik hidup, warung hidup.
    Terdapat lahan pekarangan yang luas dan areal persawahan untuk pengembangan pertanian dan penanaman buah-buahan, warung hidup dan apotik hidup termasuk juga perikanan dan peternakan.
    Adanya dua sungai di desa Srihardno yaitu sungai Kalibuntung dan sungai Opak. Sungai kali buntung sudah kita kembangkan untuk kegiatan wisata air perahu rakit, kayak dan arena memandikan kerbau/sapi. Sementara sungai opak biasa kita lakukan untuk kegiatan telusur sungai, jelajah alam.
    Wisata  sejarah gempa.
    Adanya  ratusan burung kuntul  yang selalu  ada saat musim tandur.
    Memiliki taman satwa untuk mengenalkan anak-anak pada binatang persawahan.
    Banyak warga dan pemuda ahli dalam merangkai janur .
    Berkembangnya kesenian kerawitan , reog dan hadroh.
    Memiliki makanan khas mie des.
  • Penawaran dari kami
    Sebuah Desa Wisata yang menawarkan berwisata yang edukatif, inovatif, mengajak dan melihat langsung yang dikemas ceria bernuansa outbound.
    Mengenalkan langsung  hal ihkwal dunia pertanian kepada anak-anak. Mengajak berkarya bersama anak-anak dalam membuat aneka jenis keramik, merangkai janur dan kerajinan lainnya.
    Memberi contoh bagaimana membuat telur asin.
    Mengenalkan lingkungan pedesaan pada anakMengenalkan kuliner khas Pundong yaitu mie des.

sejarah singkat

  • Sejarah singkat
    Bermula dari diskusi dan ngobrol-ngobrol Pemuda dan Karangtaruna desa Srihardono yang di motori oleh Geppta (Generasi Penerus Pedukuhan Tangkil). Yang sering membuat even skala kabupaten seperti lomba futsal, basket Bupati CUP.  Sehingga timbul pemikiran bagaimana membangun desa kita agar lebih maju. Hasil diskusi tersebut terbentuk ide untuk membuat desa wisata. Ide tersebut kemudian di godok selama 2 bulan.  Sebagian pemuda mendukung dan melakukan survei ke desa yang lain. Ternyata menarik dan asyik cocok dengan kegiatan anak muda khususnya outbound. Secara kebetulan banyak remaja Tangkil yang menjadi trainer outbound.Mei 2011 kami bertekat mulai membangun desa wisata.
  • Ide dasar
    Membranous potensi pemuda pencita alam dan latar belakang mereka sebagai pendidik.
    Memadukan usaha pertanian dalam arti luas pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan kehutanan.
    Maka dicarilah kata-kata yang terkait dengan cinta alam, edukatif, pertanian.
    Maka didapatlah ikon desa wisata kita adalah Desa wisata Kalibutung wahana outbond dan taman pintar pertanian
  • Hasrat / keinginanBeranjak dari sebuah keterpurukan saat terjadi gempa 27 mei 2006,kami ingin bangkit untuk lebih semangat membangun desa kami lebih maju dari yang kemarin.Sebuah bencana harus kita sikapi dengan kedewasaan,jangan sapai terlena tapi harus bangkit.Melihat dari sebuah sisi kami terus berjuang untuk menjadi lebih maju dengan membawa nama seorang anak desa yang berjuang keras untuk bisa menjadikan desa kami menjadi desa yang lebih maju/lebih bisa mandiri dan bisa membuka lapangan kerja bagi rekan-rekan kami di kampung.Dengan niat di sertai tekad yang bulat dari teman-teman di kampung serta di dukung sepenuhnya oleh warga dan orang-orang yang ingin maju maka jadilah ini ,sebuah kerjasama yang bisa menghasilkan. 
  • Tentang sebuah nama
    Ada cerita yang unik saat pemberian nama desa wisata. Kebanyakan nama desa wisata melekat pada nama dusun atau desa. Misalnya desa wisata Kebon Agung, Desa wisata Tembi, Manding, dll.Ide nama itu muncul setelah ada kawan yang tidak sengaja berjalan di tepi “gejlik” kemudian di situ terdapat tulisan Kali Buntung mengocori 34 Ha.
    Kemudian nama tersebut dirasa lebih hoki dan dapat dikembangkan wisata air dan telusur sungai. Secara kebetulan Desa Srihardono dilalui sungai opak.
    Bahkan nama kalibuntung banyak warga dusun sekitar penasaran letaknya dimana.

vidio kegiatan di desa wisata kalibuntung


Letak geografi



  1. Demografi Desa Srihardono dan Dusun Tangkil (desa wisata kalibuntung)
    • Batas Geografis Desa Srihardono merupakan salah satu dari tiga desa dalam wilayah Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul. Desa Srihardono berjarak sekitar 20km ke arah Selatan dari Ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dari Ibukota Kabupaten Bantul berjarak 5 km kearah tenggara. Daerah ini mudah dicapai, karena dari kota Yogyakarta dihubungkan jalan beraspal menuju obyek wisata Pantai Parangtritis.jadi dusun Tangkil/desa wisata kalibuntung terletak pada jln parangtritis  km16,5. Desa Srihardono telah dihubungkan dengan jalan beraspal yang menuju kota Kecamatan Pundong, yang merupakan salah satu pusat industri gerabah yang mulai berkembang di Kabupaten Bantul selain Kasongan.
Letak astronomis Desa Srihardono yaitu pada 7º56’15” LS sampai dengan 7
º58’00” LS dan 110º20’00” BT sampai dengan 110º22’00” BT. Luas wilayah Desa Srihardono adalah 535,050 hektar. Batas-batas administrasi Desa Srihardono adalah sebagai berikut :
  1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Patalan Kecamatan Jetis.
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sriharjo dan Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri.
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Seloharjo dan Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong. 
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong dan Desa Mulyodadi Kecamatan Bambanglipuro.

  • Komposisi penduduk
    Sebagian besar penduduk di tempat kami adalah seorang petani,karena di tempat kami masih banyak sawah yang membentang luas .tapi kami tak kecil hati walau harus hidup di sebuah desa,karena kami percaya bahwa hidup di desa bisa juga berpenghasilan kota(kata Mr Tukul).
     
     

Senin, 25 Juni 2012

kehidupan di desa (@desa wisata kalibuntung)

Desaku yang tercintai, pujaan hatiku, tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku, tak muda kulupakan, tak mudah bercerai, selalu kurindukan, desaku yang permai"

Setiap orang hampir pasti selalu mengingat tempat di mana dia dilahirkan dan dibesarkan. Selalu ada kenangan masa lalu yang tidak pernah dilupakan. Akan tetapi sangat jarang kenangan dan ingatkan masa lalu tersebut akan menggerakan seseorang bangkit untuk membangun desanya. Gerakan kembali ke desa, “bali desa mbangun desa” “bangga berwiraswasta di desa”, “program sarjana mbangun desa”, “urip mulya karo wong nmdesa” dan lain sebagainya. Ruh kecintaan dan kebanggaan untuk kembali mbangun desa ini harusnya selalu digelorakan. Inti dari semua itu adalah terbukanya kesempatan kerja yang luas di masyarakat pedesaan. Hal penting yang tidak boleh di lupakan adalah unsur pendapatan, dimana pendapatan yang diperoleh hasil bekerja di desa tidak terpaut jauh dengan mereka yang bekerja di kota terlebih bagi yang merantau. Sehingga pilihan kebanyakan orang lebih cenderung memilih bekerja di desa. Terlebih jika pekerjaan tersebut dapat memenuhui harapan seperti ini “kerja neng desa bayare koyo wong kota, nek di cake neng desa mesti torah” (kerja di desa dengan standar penghasilan orang kota, sehingga jika dibelanjakan ke desa ada sisa yang dapat di tabung).

Indikasi program gerakan kembali bangun desa ini dikatakan sukses jika Para sarjana dan pemuda desa tidak lagi berfikir untuk bekerja di kota atau merantau hanya sekedar mendapatkan pekerjaan. Tetapi mereka sudah memiliki bekal, ketrampilan, niat yang kuat, hasil dari pendidikan dan berbagai ketrampilan yang diperolehnya sudah cukup baginya untuk memulai bekerja dan berwiraswsata di desa. Mereka memiliki kenyakinan yang kuat untuk dapat hidup mulia, mampu membangun rumah tangga yang bahagia dan sejahtera dengan bekerja dan berwiraswata di desanya, tempat di mana di lahirkan dan dibesarkan. Mereka berlomba berwiraswasta tidak hanya sekedar pemperoleh pekerjaan dan hasil semata tetapi semua itu adalah keterpanggilan jiwanya untuk membantu dan memberikan kesempatan kerja bagi teman-teman sebaya.

Perintisan desa wisata Kalibuntung wahana outbound dan taman pintar tersebut tidak lain adalah sebuah usaha untuk membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan masyarakat. Meluasnya sarana transformasi dan informasi tidak sedikit generasi muda pilih memilih pekerjaan, dan memilki gengsi yang begitu besar terlebih jika harus bergelut dengan dunia pertanian. Sesungguhnya potensi pertanian khususnya agrobisnis, perikanan, pengelohana hasil, wisata pertanian, memiliki prospek usaha yang menjanjikan. Dunia pertanian dalam arti luas sesungguhnya amat dekat dengan dunia mereka. Setiap hari secara langsung maupun tidak langsung terlibat, dia lahir dan dibesarkan dari dunia pertanian. Proses selanjutnya hanya tinggal pengemasan agar potensi pertanian ini mendapat nilai positif di mata pemuda yang tujuan akhirnya mereka bangga bekerja dan berwirausaha di bidang pertanian, salah satunya pengembangkan agrobisnis pertanian, pelatihan pertanian edukatif khususnya untuk anak-anak sekolah dan dipadukan dengan desa wisata.

Desa wisata Kalibuntung wahana outbuond dan taman pintar bertanian adalah pengembangan destinasi wisata minat khusus dengan target sasaran lembaga pendidikan, instansi dan perusahaan swasta. Desa wisata yang menawarkan berwisata yang edukatif, inovatif, mengajak dan melihat langsung proses menanam sayur mayur, memelihara ikan dan hewan ternak. Praktek membuat pupuk kompos dari dedaunan, limbah rumah tangga dan kotoran ternak. Mengenal dan memakai langsung alat-alat pertanian, mengenal aneka jenis bibit, binih, pupuk, obat-obatan dan saprodi pertanian lainnya. Mengenal aneka jenis binatang sawah yang menjadi musuh dan sahabat petani. Bermainan dan belajar membuat mainan tradisional, merangkai aneka mainan dari janur dan dedaunan, belajar membuat keramik dan membatik. Melihat dan belajar membuat geplak, kue satu, peyek atau mie des (mei berbahan ketela yang merupakan kuliner khas masyarakat Pundong). Mengetahui cara-cara kerja tegnologi sederhana yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, Mengajak anak-anak untuk membiasakan hidup bersih dan sehat di central dokter kecil sambil mengenal alat-alat medis sederhana. Belajar mencintai lingkungan dan mengenal aneka satwa. Semua itu kita kemas dalam nuansa ceria, bersahabat melalui kegiatan outbound yang telah kami desain.