Senin, 25 Juni 2012

kehidupan di desa (@desa wisata kalibuntung)

Desaku yang tercintai, pujaan hatiku, tempat ayah dan bunda, dan handai taulanku, tak muda kulupakan, tak mudah bercerai, selalu kurindukan, desaku yang permai"

Setiap orang hampir pasti selalu mengingat tempat di mana dia dilahirkan dan dibesarkan. Selalu ada kenangan masa lalu yang tidak pernah dilupakan. Akan tetapi sangat jarang kenangan dan ingatkan masa lalu tersebut akan menggerakan seseorang bangkit untuk membangun desanya. Gerakan kembali ke desa, “bali desa mbangun desa” “bangga berwiraswasta di desa”, “program sarjana mbangun desa”, “urip mulya karo wong nmdesa” dan lain sebagainya. Ruh kecintaan dan kebanggaan untuk kembali mbangun desa ini harusnya selalu digelorakan. Inti dari semua itu adalah terbukanya kesempatan kerja yang luas di masyarakat pedesaan. Hal penting yang tidak boleh di lupakan adalah unsur pendapatan, dimana pendapatan yang diperoleh hasil bekerja di desa tidak terpaut jauh dengan mereka yang bekerja di kota terlebih bagi yang merantau. Sehingga pilihan kebanyakan orang lebih cenderung memilih bekerja di desa. Terlebih jika pekerjaan tersebut dapat memenuhui harapan seperti ini “kerja neng desa bayare koyo wong kota, nek di cake neng desa mesti torah” (kerja di desa dengan standar penghasilan orang kota, sehingga jika dibelanjakan ke desa ada sisa yang dapat di tabung).

Indikasi program gerakan kembali bangun desa ini dikatakan sukses jika Para sarjana dan pemuda desa tidak lagi berfikir untuk bekerja di kota atau merantau hanya sekedar mendapatkan pekerjaan. Tetapi mereka sudah memiliki bekal, ketrampilan, niat yang kuat, hasil dari pendidikan dan berbagai ketrampilan yang diperolehnya sudah cukup baginya untuk memulai bekerja dan berwiraswsata di desa. Mereka memiliki kenyakinan yang kuat untuk dapat hidup mulia, mampu membangun rumah tangga yang bahagia dan sejahtera dengan bekerja dan berwiraswata di desanya, tempat di mana di lahirkan dan dibesarkan. Mereka berlomba berwiraswasta tidak hanya sekedar pemperoleh pekerjaan dan hasil semata tetapi semua itu adalah keterpanggilan jiwanya untuk membantu dan memberikan kesempatan kerja bagi teman-teman sebaya.

Perintisan desa wisata Kalibuntung wahana outbound dan taman pintar tersebut tidak lain adalah sebuah usaha untuk membuka lapangan pekerjaan bagi generasi muda dan masyarakat. Meluasnya sarana transformasi dan informasi tidak sedikit generasi muda pilih memilih pekerjaan, dan memilki gengsi yang begitu besar terlebih jika harus bergelut dengan dunia pertanian. Sesungguhnya potensi pertanian khususnya agrobisnis, perikanan, pengelohana hasil, wisata pertanian, memiliki prospek usaha yang menjanjikan. Dunia pertanian dalam arti luas sesungguhnya amat dekat dengan dunia mereka. Setiap hari secara langsung maupun tidak langsung terlibat, dia lahir dan dibesarkan dari dunia pertanian. Proses selanjutnya hanya tinggal pengemasan agar potensi pertanian ini mendapat nilai positif di mata pemuda yang tujuan akhirnya mereka bangga bekerja dan berwirausaha di bidang pertanian, salah satunya pengembangkan agrobisnis pertanian, pelatihan pertanian edukatif khususnya untuk anak-anak sekolah dan dipadukan dengan desa wisata.

Desa wisata Kalibuntung wahana outbuond dan taman pintar bertanian adalah pengembangan destinasi wisata minat khusus dengan target sasaran lembaga pendidikan, instansi dan perusahaan swasta. Desa wisata yang menawarkan berwisata yang edukatif, inovatif, mengajak dan melihat langsung proses menanam sayur mayur, memelihara ikan dan hewan ternak. Praktek membuat pupuk kompos dari dedaunan, limbah rumah tangga dan kotoran ternak. Mengenal dan memakai langsung alat-alat pertanian, mengenal aneka jenis bibit, binih, pupuk, obat-obatan dan saprodi pertanian lainnya. Mengenal aneka jenis binatang sawah yang menjadi musuh dan sahabat petani. Bermainan dan belajar membuat mainan tradisional, merangkai aneka mainan dari janur dan dedaunan, belajar membuat keramik dan membatik. Melihat dan belajar membuat geplak, kue satu, peyek atau mie des (mei berbahan ketela yang merupakan kuliner khas masyarakat Pundong). Mengetahui cara-cara kerja tegnologi sederhana yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, Mengajak anak-anak untuk membiasakan hidup bersih dan sehat di central dokter kecil sambil mengenal alat-alat medis sederhana. Belajar mencintai lingkungan dan mengenal aneka satwa. Semua itu kita kemas dalam nuansa ceria, bersahabat melalui kegiatan outbound yang telah kami desain.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar